Detail Berita

Aug 14
Wali Kota Kupang Tekan SDM Pemerintah Kota Melek Digital

Walikota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore menjelaskan bahwa “Kota Cerdas” merupakan konsep ideal dalam pengelolaan kota. Di masa yang akan datang, setiap kota dituntut untuk mampu memberikan pelayanan dengan memaksimalkan sumber daya serta dituntut juga untuk mampu meminimalisir berbagai kendala dan masalah dengan cepat.

 

Permasalahan kota yang semakin kompleks membuat metode lama tidak dapat digunakan lagi. Smart City, integrasi sistem kota, sistem sosial dan sistem digital perlu diatur dengan baik agar setiap masalah dapat direspon, dikelola dan memberikan solusi yang efisien dan berkelanjutan. Mengikuti zaman yang serba digital, Kota kupang juga memberikan layanan free wifi bagi masyarakat pada beberapa titik di kawasan publik untuk kepentingan pelayanan publik. Akses layanan wifi-nya pun disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat pada area tersebut.

 

Dr. Jefirstson R. Riwu Kore bersyukur karena Kota Kupang masuk kedalam assessment gerakan menuju “100 Smart City di Indonesia oleh Kementerian Kominfo RI. Hal ini tentunya menjadikan Kupang sebagai salah satu kota yang berada  dibawah bimbingan Kementerian Kominfo RI langsung. Pemerintah Kota Kupang juga telah berhasil menyusun dokumen master plan smart city tahun 2019-2024 yang telah diregulasi menjadi peraturan walikota. Ini merupakan salah satu perkembangan dari pembangunan smart city di Kota Kupang yang sudah dimulai.

 

Walikota Kupang menuturkan bahwa titik start pelaksanaan smart city di kota Kupang memang berbeda dengan kota besar lainnya. Hal tersebut dikarenakan tantangan utama pembangunan Smart City di Kota Kupang adalah sumber daya manusianya. Penduduk Kota Kupang yang menggunakan handphone dan laptop persentasenya masih berada dibawah 90%. Rumah tangga yang mengakses internet juga hanya 63%. Belum lagi mengenai literasi digital masyarakatnya. Wali Kota Kupang mengungkapkan bahwa literasi digital masyarakat di Kota Kupang masih minim. hal ini dapat dilihat dari penggunaan media sosial secara tidak bertanggung jawab seperti penipuan, penyebaran berita hoax, serta rendahnya angka pembaca berita online.

 

Tantangan lainnya yang dirasakan oleh Kota Kupang adalah penganggaran. Penerapan smart city membutuhkan investasi yang besar di awal pengembangan. Walaupun menggunakan biaya awal yang besar, konsep Smart City akan menjadi sebuah investasi jangka panjang yang menguntungkan dan lebih murah dibandingkan konsep lama. Hal ini sangat disayangkan sekali mengingat penganggaran di kota besar masih banyak tersita investasi besar seperti pembangunan jalan bukan pada pengembangan Smart City. Meskipun demikian, kemajuan teknologi di pulau jawa yang pesat menjadi salah satu hal positif yang memberikan imbas melek teknologi bagi Kota Kupang.

admin
Penulis