Apa itu Big Data?

 

Saat ini kita sering mendengar istilah Big Data. Presiden Jokowi pun menyinggung istilah big data sebagai salah satu basis revolusi industri 4.0 saat menghadiri pertemuan tahunan industri jasa keuangan.

“Big data” pada prinsipnya sama seperti data yang dikumpulkan dan disimpan, lalu dianalisis.  Perkembangan teknologi yang mendorong pergerakan data menuju big data. Saat ini data dalam berbagai bentuk dihasilkan setiap saat, disimpan, dan dibagi, contohnya: data gambar melalui foto, data video, dan data teks. Perkembangan big data pun didukung oleh perkembangan perangkat lunak untuk  menganalisis data serta perangkat keras untuk menyimpan dan memproses data.

Big data secara sederhana merupakan data yang memerlukan kapasitas pemprosesan melebihi pemprosesan pada sistem basis data konvensional. Secara umum, data yang masuk dalam kategori big data adalah data dengan volume melebihi satu tera-byte. Karakteristik yang dimiliki big data antara lain: volume (ukuran), velocity (kecepatan), variety (ragam), dan veracity (ketidakpastian data).

Prinsip kerja big data yaitu semakin kita mengetahui banyak hal atau memahami berbagai situasi, maka kita akan semakin andal memperoleh wawasan baru dan memprediksi kejadian di masa depan. Hal-hal dan situasi tersebut diperoleh dari data-data yang tersebar dan tidak beraturan. Sehingga, pengetahuan seperti pola-pola tertentu dengan lebih cepat dan andal.  Mekanismenya dengan menstrukturkan data terlebih dahulu. Karakteristik data yang tergolong big data mengakibatkan pemrosesan akan sulit dilakukan oleh manusia. Dengan demikian, teknologi-teknologi machine learning dan artificial intelligence digunakan untuk melakukan proses tersebut.

Pemanfaatan big data saat berdasarkan tujuannya apat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu: untuk kepentingan bisnis dan diluar bisnis. Bagi kepentingan bisnis, big data digunakan untuk memprediksi perilaku konsumen serta mengelola operasional perusahaan menjadi lebih efisien. Sedangkan, bagi kepentingan diluar bisnis, big data digunakan untuk meningkatkan layanan kesehatan, memprediksi dan merespon kejadian-kejadian yang disebabkan oleh alam maupun manusia, serta untuk mencegah terjadinya tindakan-tindakan kriminal.

Big data memiliki sejumlah penerapan positif. Akan tetapi, faktor-faktor  negatif dari pemanfaatan big data pun bermunculan sehingga menjadi hal yang perlu diperhatikan saat penggunaannya. Sejumlah faktor yang menjadi perhatian dalam penerapan big data, antara lain: privasi data, keamanan data, dan diskriminasi data. Sehingga, saat penerapan big data berbagai dampak tersebut perlu dipertimbangkan.