Hasil Riset Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) dan Rating Transformasi Digital Indonesia (RTDI) Tahun 2023: Sirkular Ekonomi untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Smart City and Community Innovation Center (SCCIC), Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mengumumkan hasil riset Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) dan Rating Transformasi Digital Indonesia (RTDI) Tahun 2023. Sebagai salah satu pusat penelitian yang berfokus pada inovasi keberlanjutan pada area urban, SCCIC ITB secara konsisten menyelenggarakan kegiatan riset yang secara rutin dilakukan dua tahun sekali untuk memahami, menganalisis, dan memberikan masukan terhadap perkembangan ekosistem kota cerdas di Indonesia.

Saat ini, hampir seluruh kota di Indonesia telah mengadopsi konsep kota cerdas (smart city) untuk menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan potensi kota, namun hasil dari implementasi dari evaluasi terhadap kota masih belum dilakukan secara komprehensif. Banyak presepsi bahwa kota cerdas itu adalah kota yang memiliki berbagai teknologi informasi canggih, padahal lebih penting adalah bagaimana membuat warganya dapat hidup nyaman, bahagia, sejahtera, dan berkelanjutan. Maka dari itu ITB melakukan kegiatan evaluasi berupa riset Rating Kota Cerdas Indonesia dan Rating Transformasi Digital Indonesia untuk mengukur dampak dari implementasi smart city dan transformasi digital yang telah dilakukan suatu kota.

RKCI Tahun 2023 yang telah dilakukan kelima kalinya diikuti sebanyak 30 kota dengan digolongkan menjadi kota besar, sedang, dan kecil. Kategori award tahun ini dibagi dalam 10 kategori, di antaranya kota menuju cerdas, kota dengan ekonomi cerdas, sosial cerdas, lingkungan cerdas, infrastruktur cerdas, kesehatan cerdas, mobilitas cerdas, kota dengan keamanan dan penanggulangan bencana cerdas, tata kelola kota cerdas, dan ekonomi sirkular. Dari penilaian tersebut, juga diperoleh pembagian kota berupa 3 integrated city, 12 scattered city, 11 initiative city, dan 4 ad-hoc city. Hasil pengukuran menunjukkan beberapa temuan diantaranya menunjukan masih ada beberapa tantangan, termasuk ketidaksetaraan akses teknologi, kurangnya literasi digital, tata kelola, SDM dan koordinasi yang belum optimal antara sektor publik dan swasta. Upaya untuk meningkatkan Rating Kota Cerdas perlu difokuskan pada inklusivitas, partisipasi masyarakat, dan keberlanjutan untuk menciptakan kota yang lebih efisien dan berdaya saing.

Hasil riset juga menunjukkan telah terdapat beberapa kota yang secara konsisten melakukan implementasi kota cerdas untuk meningkatkan kualitas hidup. Kota Semarang, Bandung, Surakarta, dan Mojokerto telah menunjukkan komitmen dalam mengadopsi teknologi, penguatan tata kelola untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, ekonomi transportasi, infrastruktur kota dan lain sebagainya.

RTDI Tahun 2023 memasuki tahun kedua kalinya setelah awal mula dilakukan pada Tahun 2021 oleh Institut Teknologi Bandung. Tahun 2023 jumlah kota yang menjadi partisipan sebanyak 21 kota. Pada masing-masing kota sebanyak 12 dinas yang harus terlibat menjadi partisipan. Beberapa kota di Indonesia seperti Semarang, Surabaya, Bogor, dan Probolinggo telah terlihat dampak nyata dari transformasi digital lebih dari satu area.

Implementasi transformasi digital di Indonesia memberikan dampak positif, seperti peningkatan kualitas hidup, efisiensi pelayanan publik, dan pertumbuhan ekonomi, namun tantangan-tantangan yang ada juga perlu segera diatasi agar manfaat ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Masa depan Indonesia sebagai negara yang cerdas dan tertransformasi digital sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Diperlukan investasi berkelanjutan dalam infrastruktur teknologi, pendidikan digital, serta kebijakan yang mendukung inovasi dan perlindungan konsumen.

Rating Kota Cerdas dan Rating Transformasi Digital di Indonesia mencerminkan perjalanan yang menarik menuju masa depan yang lebih baik. Dengan terus meningkatkan inisiatif dan mengatasi tantangan, Indonesia dapat menjadi salah satu pemimpin di dunia dalam penerapan teknologi untuk memajukan kehidupan masyarakat. Dengan kerja sama yang kuat antara semua pemangku kepentingan, Indonesia dapat membentuk masa depan yang cerah dan berkelanjutan.

Kepala tim riset SCCIC ITB, Prof. Suhono Harso Supangkat menyatakan, “Riset ini mencerminkan dedikasi kami terhadap memahami dan membentuk masa depan kota cerdas. Hasil-hasil ini tidak hanya menjadi catatan pencapaian, tetapi juga menjadi panduan untuk melangkah maju menuju kota cerdas yang lebih inklusif dan berkelanjutan.”

Dengan disampaikannya laporan riset Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) dan Rating Transformasi Digital Indonesia (RTDI) Tahun 2023, diharapkan dapat menjadi acuan kota di Indonesia untuk mengetahui kesiapan digital, evaluasi bagi kota yang melakukan implementasi smart city, dan mendapatkan gambaran positioning satu kota terhadap kota yang lain dalam hal kesiapan inisiatif smart city, sehingga dapat menjadi benchmarking positif untuk pengembangan kota-kota di Indonesia.

Hasil riset Rating Kota Cerdas Indonesia dan Rating Transformasi Digital Indonesia Tahun 2023 lebih lengkap dapat dilihat pada file berikut: Laporan RKCI 2023

Kunjungan IDSMED.id ke SCCIC ITB

Bandung – Salah satu distributor alat kesehatan di Indonesia yaitu IDSMED.ID mengunjungi Smart City & Community Innovation Center (SCCIC) ITB dengan tujuan berdiskusi untuk memecahkan sebuah permasalahan tentang perkembangan teknologi. (Senin, 16 Oktober 2023)

Dalam diskusi ini, SCCIC ITB mempersembahkan demo tentang cara kerja Artificial Intelligence (AI) dan juga perkembangannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya diskusi ini diharapkan IDSMED.ID dan SCCIC ITB dapat bekerja sama untuk menciptakan teknologi dalam bidang kesehatan yang dapat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

Rs. Mata Cicendo Kunjungan ke SCCIC ITB

Bandung – Smart City & Community Innovation Center (SCCIC) ITB mendapatkan kunjungan dari rumah sakit mata nomor satu di Bandung yaitu Rs. Mata Cicendo dengan maksud dan tujuan untuk berdiskusi tentang teknologi yang akan mendukung sarana dalam bidang kesehatan. (Selasa, 17 Oktober 2023).

Harapannya, dalam diskusi ini Rs. Mata Cicendo dan SCCIC ITB dapat bekerja sama dalam mengembangkan teknologi masa depan yang akan mendorong inovasi dan meningkatkan efisiensi layanan kesehatan termasuk sistem keamanan data yang tidak dapat ditembus.

TRIPISIA: Persiapan Tenang, Liburan pun Senang

Mengefisiensi planning dan budgeting berwisata di Indonesia, Trip Planner Indonesia atau Tripisia cocok digunakan untuk mengeksplorasi destinasi wisata Anda.

Tripisia membantu wisatawan melakukan rencana apa yang akan dilakukan, mencari akomodasi, restoran, dan atau acara dengan merekomendasikan itinerary otomatis berdasarkan preferensi dan budget.

Penggagas awal Tripisia, Sri Ratna Wulan, mengatakan Tripisia hadir untuk membantu wisatawan Indonesia dalam menyusun tempat – tempat wisata yang dapat dikunjungi sesuai budget yang direncanakan.

“Tahap perencanaan ini bisa jadi sangat menyulitkan jika waktu wisatanya lama dan tempat wisata yang dikunjungi banyak. Belum lagi bagaimana menyesuaikan rencana perjalanan dengan budget yang ada. Selain itu biasanya kita juga harus mencari informasi tempat wisata yang dapat kita kunjungi satu per satu”, jelas Andrew, yang saat ini menjabat sebagai project manager dari Tripisia.

Tripisia adalah sebuah platform yang bertujuan untuk mengintegrasikan data destinasi pariwisata Indonesia dan mengintegrasikan layanan pariwsata seperti akomodasi, atraksi wisata, dan tempat makan sesuai budget yang ditentukan pengguna Tripisia.

Integrasi Layanan Promosi

Selain itu, Tripisia bertujuan untuk mengintegrasikan layanan untuk mempromosikan restoran dan cafe, lokal-lokal bisnis, dan juga acara. Nantinya, Tripisia dapat memberikan tautan jika ingin memesan hotel dalam satu tempat sehingga wisatawan hanya perlu mengeksplorasi apa yang diperlukan di dalam Tripisia.

“Tripisia kini telah bekerjasama juga dengan Kereta Wisata atau Kawis, hal ini bisa memudahkan pengguna kawis dalam merencanakan itinerary berwisata menggunakan kereta api” jelas Andrew.

Setup Aplikasi Tripisia di Smartphone Anda

Anda dapat menggunakan Tripisia di handphone Android dengan mengunduhnya di Play Store atau bisa mengakses https://tripisia.id Apabila anda melakukan registrasi, anda dapat menyimpan rencana perjalanan yang sudah dibuat untuk digunakan kembali sewaktu – waktu.

Temukan Informasi yang Berguna tentang Tempat Perjalanan Anda

Selain itu, Anda bisa mengeksplorasi informasi mengenai atraksi wisata, restoran, penginapan, cara pergi ke sebuah tempat, tips-tips dalam Tripisia.

Sebagai traveler, Anda juga bisa menambahkan informasi, membuat rekomendasi itinerary perjalanan atau meriview sebuah tempat dan atau aktivitas dalam Tripisia, sehingga pengalaman Anda menjadi referensi wisatawan lainnya di Tripisia. Bagi Anda pembuat bisnis juga dapat mengklaim bisnis Anda, mengupdate informasi dan mempromosikan bisnis. Keterlibatan ini diperlukan agar keandalan dan kelengkapan informasi bisa tercapai. Dengan begitu, Tripisia diharapkan mampu menjadi salah satu bagian dalam meningkatkan infrastruktur teknologi informasi untuk pariwisata dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara.

Webinar Perkembangan dan Implementasi Teknologi Smart Mobility dalam Mengatasi Masalah Transportasi di Indonesia

SCCIC –  (21/12 2018 ) Semakin banyaknya masalah transportasi, Mahasiswa Pasca Sarjana STEI ITB mengadakan Live Webinar dengan topik The Revolution of Transportation with Smart Mobility Solution pada Jumat (21/12) di Smart City Living Lab ITB.

Pada webinar ini, membahas mengenai Perkembangan dan implementasi teknologi Smart Mobility dalam mengatasi masalah transportasi di Indonesia.

Pembicara yang hadir dan mengisi webinar tersebut diantaranya Guru Besar ITB / Komisaris PT. KAI, Prof. Suhono Harso Supangkat, Konsultan Smart City / Dosen ITB Dr. Fadhil Hidayat, dan inovasi Garuda Bike oleh Taufiqurrahman Akmal.

Webinar ini dimulai Pukul 9 pagi dan selesai pada pukul 11 siang.

Suhono menjelaskan bahwa digital transformation dalam Smart Mobility dapat terjadi jika infrastruktur data dan informasi dikembangkan dengan baik.

“Pengembangan infrastruktur data dan informasi ini yang disebut sebagai digitalisasi” ujar Suhono.

Dalam kesempatan yang sama, Konsultan Smart City sekaligus Dosen ITB, Dr. Fadhil Hidayat, menjelaskan ciri-ciri smart mobility diantaranya ialah murah, cepat, dan aman, jelasnya dalam webinar tersebut.

Selain itu, salah satu inovasi Smart City Living Lab ITB, GarudaBike pun memberikan penjelasan solusi dari platform smart mobility yang dikembangkan untuk mendorong sistem IoT sepeda pintar dan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya.

Materi pembicara webinar The Revolution of Transportation with Smart Mobility Solution bisa diunduh di sini.

Sambutan Walikota Semarang pada Forum Indonesia Cerdas Ke 4 Tahun 2018

Mewakili seluruh masyarakat Kota Semarang, saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas yang telah menunjuk Kota Semarang sebagai tuan rumah Forum Prakarsa Indonesia Cerdas Ke-4.

Tentu saja besar harapan saya jika kegiatan Forum Prakarsa Indonesia Cerdas ke-4 yang akan diselenggarakan di Kota Semarang, pada tanggal 10-12 Oktober 2018 ini dapat memberikan manfaat yang sangat besar dalam pengembangan Indonesia menjadi lebih baik dan lebih hebat, termasuk Kota Semarang.

Terlebih tema kegiatan kali ini yaitu “Inovasi Menuju Kota Cerdas dan Masyarakat (Society) 5.0” sesuai dengan konsep pembangunan Kota Semarang yang mengusung semangat Bergerak Bersama. Secara lebih luas keterlibatan masyarakat dalam upaya pembangunan kota cerdas juga sesuai untuk merepresentasikan budaya gotong royong yang menjadi kekhasan masyarakat Indonesia.

Maka mengingat itu semua, forum ini menjadi sangat penting sebagai tempat berdiskusi agar teknologi dapat benar-benar menjadi instrument bersama masyarakat dalam mencapai sebuah tujuan positif, entah itu dalam ruang lingkup Negara secara luas, Provinsi, Kota, Kabupaten, hingga komunitas-komunitas masyarakat.

Optimisme saya atas dampak positif yang bisa didapatakn daru forum ini didasari oleh konsistensi dalam penyelenggaraannya. Sejak digulirkan 4 tahun lalu, Forum Indonesia Cerdas telah menginspirasi seluruh pihak untuk dapat menginisiasi sebuah Smart Society dalam berbagai tingkatan. Hal tersebut pula kemudian juga menjadi pendorong terjadi pertumbuhan ekonomi dari pengembangan potensi-potensi yang sebelumnya belum secara maksimal tergarap.

Selain itu, kegiatan ini menjadi penting juga karena akan diadakan forum Konferensi Internasional ICT for Smart Society dengan mengundang berbagai penggiat ASEAN Smart City, serta berbagai perwakilan berbagai negara lainnya.

Untuk itu saya mewakili seluruh masyarakat Kota Semarang dan penyelenggara mengundang rekan-rekan Pemerintah, Swasta, Perguruan Tinggi, dan Komunitas lainnya untuk hadir dalam kegiatan ini.

Wali Kota Semarang,

 

 

Hendrar Prihadi, SE.MM.

Goesmart 2018 Ajang Wujudkan Indonesia Cerdas

Perhelatan besar forum Indonesia cerdas tahun 2018 yang digelar e-Indonesia Initiatives Forum (EII) dan Forum Smart Indonesia Initiative (SII) bertema Goesmart 2018 merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan komunitas, masyarakat, desa, kota/kabupaten, provinsi, dan Indonesia yang cerdas.

Agenda yang akan ada pada Goesmart 2018 di Semarang ini yakni sejumlah seminar nasional seperti SIIF seminar internasional, ICISS 2018, forum APIC, C-Gen Festival dan Smart City Tour Semarang. Seminar ini nanti akan menjadi tempat untuk membahas dan mendiskusikan segala bentuk masalah yang ada serta kemampuan sebuah kota dan juga memberikan saran agar dapat terwujud sebuah kota yang aman, nyaman dan berkelanjutan.

Forum Prakarsa e-Indonesia atau e-Indonesia Initiatives Forum telah berlangsung selama 10 kali sejak tahun 2005. Dalam setiap acara forum, rata-rata pengunjung yang hadir melebihi 1000 peserta, baik dari kalangan akademisi, industri hingga pemerintahan.

Sekumpulan rekomendasi dan aksi telah berjalan berhasil dijalankan dengan baik. Mulai dari urgensi pentingnya pembangunan Infrastruktur TIK, pengembangan sumber daya manusia, tatakelola hingga generasi muda pengguna TIK Rekomendasi e-II ke 11 tahun 2015 memberikan amanah agar pemangku kepentingan Indonesia rekomendasi eii 11 tahun 2015 memberikan amanah agar para pemangku kepentingan di indonesia lebih berinovasi dalam berbagai sektor untuk membangun Indonesia melalui inovasi TIK dan Non-TIK, mewujudkan tatakelola pada skala lokal dan nasional, melakukan kolaborasi dalam mebangun kebijakan dan regulasi untuk mendukung inovasi, melakukan edukasi kepada berbagai stakeholder untuk membangun Indonesia, dan pemerataan infrastruktu TIK maupun non-TIK diberbagai pelosok di Indonesia.

Rekomendasi ini juga sangat relevan dengan amanah pembukaan UUD 45 yang mengarahkan bahwa salah satu tujuan pembangunan Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk melaksanakan itu, mulai tahun 2015 telah disiapkan pembentukan Prakarsa Indonesia Cerdas yang dalam kelanjutannya dikembangkan untuk Kota Cerdas dan Komunitas Cerdas. Selanjutanya ITB telah mengusulkan suatu model awal Kota Cerdas Indonesia (Garuda Smart City Model). seperti gambar di bawah ini.

 

Garuda Smart City Model (GSCM) adalah sebuah konsep atau metode awal yang dikembangkan untuk mengukur tingkat kematangan pengembangan smart city dengan target penentuan kondisi existing, pengembangan rekomendasi, roadmap dan pemeringkatan. Sacara umum GSCM memiliki 3 karakterisitk (ekonomi, sosial, dan lingkungan), 3 enabler (teknologi, tatakelola, dan people), 12 faktor (pusat ekonomi, industri, pendidikan, sumberdaya alam, keamanan dan bencana, kesehatan, transportasi, pelayanan publik, sosial digital, energi, lingkungan, dan tataruang) dan 111 indikator dengan hasil pengukuran terdiri dari 5 level, yaitu ad hoc, initiative, scattered, integrative, smart. Level ini memperlihatkan sejauh mana inisiasi atau implementasi smart city diterapkan oleh kota. Level ini menunjukan kondisi eksisting kota dalam menerapkan konsep smart city.

Goesmart 2018

[youtube v=”P7UeDtk4eMk”]

Slebor Pit 2018 Dukung Sleman Smart Tourism dan Smart Regency

SCCIC, (03/05) – Dukung Sleman Smart Tourism and Sleman Smart Regency. Pemerintah Kabupaten Sleman gelar Sepeda Santai dalam hari jadi Sleman ke-102. Sleman terus melakukan inovasi dalam mempromosikan segala potensi wisata yang ada di Kabupaten Sleman, salah satunya melalui Event Slebor Pit 2018.

“dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-102 Kabupaten Sleman memantapkan Sleman sebagai salah satu destinasi wisata baru terkemuka di Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Sleman di dukung oleh Tripisia dan Cgen” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Dra H Sudarningsih.

Kepala BPPS (Badan Promosi Pariwisata Sleman), Guntur Eka Prasetya dalam sambutannya menjelaskan bahwa Sleman memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dibandingkan dengan kabupaten atau kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. “Banyak wisata yang tak kalah bagus yang tersebar dari sisi utara dan selatan, serta sisi timur dan barat wilayahnya. Potensi Pariwisata ini merupakan untuk memperkenalkan dan mencoba memviralkan destinasi wisata baru yang ada” katanya.

Guntur menambahkan Obyek wisata di suatu wilayah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, jika dikelola dengan baik. Apabila kegiatan pariwisata ini bisa berjalan, maka akan berimbas juga pada kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan pengelolaan destinasi wisata salah satunya ditentukan oleh sosialisasi, di antaranya melalui SLEBOR-PIT/Sepeda Santai ini tujuannya agar nanti hasil kegiatan ini  bisa diupload, sehingga bisa diketahui masyarakat luas.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Dra H Sudarningsih, MSi menegaskan bahwa SLEBOR-PIT dengan tema Sehat-Fun-Edukatif adalah upaya untuk lebih mengenalkan Potensi wisata baru  yang ada di Kabupaten Sleman kepada masyarakat luas dan peserta Gowes bareng slebor pit, untuk lebih menjadikan Sleman sebagai salah satu destinasi wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui pengembangan wisata ini, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sleman yang merupakan salah satu destinasi pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman Drs. Agung Armawanta, MT. mengungkapkan obyek wisata bisa menjadi lahan pekerjaan bagi warga di sekitarnya.berharap para pemuda dan masyarakat terus menumbuhkan kreativitasnya untuk memberdayakan potensi obyek wisata yang ada di wilayahnya.

“Sebenarnya itu bisa jadi lapangan pekerjaan juga ya. Saya harap para pemuda bisa terus berkreasi lagi” kata Agung.

Dalam event ini, pengunjung dapat menikmati beberapa Obyek wisata baru seperti Waroeng Pitoelas Berbah Sleman, Pabrik Mbako Kalasan, Ikan Koi Center Santoso,Embung Tegal Tirto dan Sanggar Seni Kali Opak Jebresan serta sekaligus memperkenalkan obyek wisata baru Liitle Amazon. Selain itu, terdapat beberapa acara pendukung seperti kuliner masyarakat penduduk lokal,Lomba Fotografi, serta panggung hiburan Organ Tunggal dengan menampilkan para penari dari sanggar tari,di hibur Artis Lokal di iringi dengan Musik Gamelan khas Sleman Yogyakarta.

Ada 6 destinasi wisata yang dikunjungi dalam kegiatan Slebor Pit tersebut, dengan meeting point di Obyek Wisata Sanggar Seni Kali Opak Jebresan dan Pengenalan Obyek Wisata buatan Little Amazon

Pertama di Garis Start Waroeng Pitoelas Berbah Sleman, peserta diajak menikmati Pemandangan Sawah. Di sana peserta disuguhi pemandangan persawahan dan perkampungan penduduk, kedua, peserta berpindah ke Pabrik Mbako Salah satu Pabrik Tembakau di jadikan sebagai tempat penyimpanan hasil tembakau buat di distribusikan lagi ke Pabrik Tembakau di Surabaya. Post 3 Para Peserta Slebor Pit di ajak menlihat dan mengunjungi Ikan Koi Center Santoso Sleman salah satu Pembibitan Ikan Koi yang ada di Kabupaten Sleman dari mulai pembibitan anakan Ikan Koi sampai pembibitan sudah dewasa kemudian di Ekspor ke Luar Negeri juga Ikan Koi Center Santoso Sleman salah satu Pembibitan Ikan Koi yang ada di Kabupaten Sleman, Post  4;Peserta Slebor Pit di ajak mengelilingi Pemandangan Alam dan Lanskap yang sangat eksotis dengan melihat panorama Hutan yang masih alami dengan tujuan selanjutya menuju Embung Tegal Tirto salah satu Obyek Wisata buatan di lengkapi dengan permainan air sebagai daya tarik wisata sehingga para wisatawan dapat menikmati embung tegal tirto ini dengan begitu menyenangkan, dan Post 4.Embung Tegal Tirto. Post 5;Peserta slebor Pit selanjutnya di Garish Finish Padepokan Seni Jabresann kali opak merupakn sanggar seni tari buat belajar dan latihan seni budaya agar terus melestarikan kesenian daerah yang ada di kabupaten sleman, juga Post 5:Garis Finish Padepokan Seni Jabresan Kali Opak.

Sambil menikmati Garis Finish Padepokan Seni Jabresan Kali Opak para peserta Slebor Pit yang berjumlah 220 orang di ajak menikmati pemandangan Little Amazon obyek wisata baru yang ada di Berbah Sleman dengan memanfaatkan wisata buatan.

ITB dan Waseda University adakan Webinar bertema; Co creation untuk Membangun “New Society”

SCCIC, (25/3) – LPIK ITB bekerja sama dengan Waseda University Jepang menyelenggarakan seminar on line atau Webinar pada tanggal 26 Maret 2018. Tema yang diambil adalah bergotong royong atau Co Creation membangun Masyarakat Baru.

Webinar ini dilakukan untuk memperingati 100 tahun Pendidikan Tinggi Teknik yang jatuh pada tahun 2020 dan juga 60 tahun Persahabatan Indonesia Jepang tahun 2018.

Kedua negara mempunyai tantangan masing masing untuk bisa tumbuh berkembang. Komposisi penduduk Jepang akan lebih banyak yang tua (elderly people), sementara Indonesia sedang diberi kesempatan dengan bonus demografi.

Tantangan lain adalah berkembangnya teknologi baru yang telah dan akan “mendirupsi” tatanan masyarakat yang ada.

Munculnya IoT, Big Data dan Artificial Intelligent akan menambah tantangan membangun kedua negara.

Lapangan pekerjaan , hubungan manusia dengan mesin, mesin dan mesin akan saling kait mengkait yang mungkin mengubah tatanan baru hubungan kedua belah pihak.

Persahabatan Jepang dan Indonesia yang sudah genap 60 tahun tentu perlu ditingkatkan sesuai dengan tantangan yang ada.

Kerjasama yang memberi keuntungan kedua belah pihak perlu terus dikaji.

Webinar dengan tajuk “Co creation” untuk membangun masyarakat baru ini diupayakan untuk tujuan diatas.

Menjadi Nara Sumber dalam Webinar ini diantaranya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, Bambang Brojonegoro, Wakil Menteri Dalam Negeri dan Komunikas Jepang , Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional Indonesia Hendri Saparini, Prof Toshio Obi Waseda University, Prof. Suhono H. Supangkat ITB dan juga Direktur MRT Jakarta, Dr. Agung Wicaksono