Hasil Riset Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) dan Rating Transformasi Digital Indonesia (RTDI) Tahun 2023: Sirkular Ekonomi untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Smart City and Community Innovation Center (SCCIC), Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mengumumkan hasil riset Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) dan Rating Transformasi Digital Indonesia (RTDI) Tahun 2023. Sebagai salah satu pusat penelitian yang berfokus pada inovasi keberlanjutan pada area urban, SCCIC ITB secara konsisten menyelenggarakan kegiatan riset yang secara rutin dilakukan dua tahun sekali untuk memahami, menganalisis, dan memberikan masukan terhadap perkembangan ekosistem kota cerdas di Indonesia.

Saat ini, hampir seluruh kota di Indonesia telah mengadopsi konsep kota cerdas (smart city) untuk menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan potensi kota, namun hasil dari implementasi dari evaluasi terhadap kota masih belum dilakukan secara komprehensif. Banyak presepsi bahwa kota cerdas itu adalah kota yang memiliki berbagai teknologi informasi canggih, padahal lebih penting adalah bagaimana membuat warganya dapat hidup nyaman, bahagia, sejahtera, dan berkelanjutan. Maka dari itu ITB melakukan kegiatan evaluasi berupa riset Rating Kota Cerdas Indonesia dan Rating Transformasi Digital Indonesia untuk mengukur dampak dari implementasi smart city dan transformasi digital yang telah dilakukan suatu kota.

RKCI Tahun 2023 yang telah dilakukan kelima kalinya diikuti sebanyak 30 kota dengan digolongkan menjadi kota besar, sedang, dan kecil. Kategori award tahun ini dibagi dalam 10 kategori, di antaranya kota menuju cerdas, kota dengan ekonomi cerdas, sosial cerdas, lingkungan cerdas, infrastruktur cerdas, kesehatan cerdas, mobilitas cerdas, kota dengan keamanan dan penanggulangan bencana cerdas, tata kelola kota cerdas, dan ekonomi sirkular. Dari penilaian tersebut, juga diperoleh pembagian kota berupa 3 integrated city, 12 scattered city, 11 initiative city, dan 4 ad-hoc city. Hasil pengukuran menunjukkan beberapa temuan diantaranya menunjukan masih ada beberapa tantangan, termasuk ketidaksetaraan akses teknologi, kurangnya literasi digital, tata kelola, SDM dan koordinasi yang belum optimal antara sektor publik dan swasta. Upaya untuk meningkatkan Rating Kota Cerdas perlu difokuskan pada inklusivitas, partisipasi masyarakat, dan keberlanjutan untuk menciptakan kota yang lebih efisien dan berdaya saing.

Hasil riset juga menunjukkan telah terdapat beberapa kota yang secara konsisten melakukan implementasi kota cerdas untuk meningkatkan kualitas hidup. Kota Semarang, Bandung, Surakarta, dan Mojokerto telah menunjukkan komitmen dalam mengadopsi teknologi, penguatan tata kelola untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, lingkungan, ekonomi transportasi, infrastruktur kota dan lain sebagainya.

RTDI Tahun 2023 memasuki tahun kedua kalinya setelah awal mula dilakukan pada Tahun 2021 oleh Institut Teknologi Bandung. Tahun 2023 jumlah kota yang menjadi partisipan sebanyak 21 kota. Pada masing-masing kota sebanyak 12 dinas yang harus terlibat menjadi partisipan. Beberapa kota di Indonesia seperti Semarang, Surabaya, Bogor, dan Probolinggo telah terlihat dampak nyata dari transformasi digital lebih dari satu area.

Implementasi transformasi digital di Indonesia memberikan dampak positif, seperti peningkatan kualitas hidup, efisiensi pelayanan publik, dan pertumbuhan ekonomi, namun tantangan-tantangan yang ada juga perlu segera diatasi agar manfaat ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Masa depan Indonesia sebagai negara yang cerdas dan tertransformasi digital sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Diperlukan investasi berkelanjutan dalam infrastruktur teknologi, pendidikan digital, serta kebijakan yang mendukung inovasi dan perlindungan konsumen.

Rating Kota Cerdas dan Rating Transformasi Digital di Indonesia mencerminkan perjalanan yang menarik menuju masa depan yang lebih baik. Dengan terus meningkatkan inisiatif dan mengatasi tantangan, Indonesia dapat menjadi salah satu pemimpin di dunia dalam penerapan teknologi untuk memajukan kehidupan masyarakat. Dengan kerja sama yang kuat antara semua pemangku kepentingan, Indonesia dapat membentuk masa depan yang cerah dan berkelanjutan.

Kepala tim riset SCCIC ITB, Prof. Suhono Harso Supangkat menyatakan, “Riset ini mencerminkan dedikasi kami terhadap memahami dan membentuk masa depan kota cerdas. Hasil-hasil ini tidak hanya menjadi catatan pencapaian, tetapi juga menjadi panduan untuk melangkah maju menuju kota cerdas yang lebih inklusif dan berkelanjutan.”

Dengan disampaikannya laporan riset Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) dan Rating Transformasi Digital Indonesia (RTDI) Tahun 2023, diharapkan dapat menjadi acuan kota di Indonesia untuk mengetahui kesiapan digital, evaluasi bagi kota yang melakukan implementasi smart city, dan mendapatkan gambaran positioning satu kota terhadap kota yang lain dalam hal kesiapan inisiatif smart city, sehingga dapat menjadi benchmarking positif untuk pengembangan kota-kota di Indonesia.

Hasil riset Rating Kota Cerdas Indonesia dan Rating Transformasi Digital Indonesia Tahun 2023 lebih lengkap dapat dilihat pada file berikut: Laporan RKCI 2023

Kunjungan IDSMED.id ke SCCIC ITB

Bandung – Salah satu distributor alat kesehatan di Indonesia yaitu IDSMED.ID mengunjungi Smart City & Community Innovation Center (SCCIC) ITB dengan tujuan berdiskusi untuk memecahkan sebuah permasalahan tentang perkembangan teknologi. (Senin, 16 Oktober 2023)

Dalam diskusi ini, SCCIC ITB mempersembahkan demo tentang cara kerja Artificial Intelligence (AI) dan juga perkembangannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya diskusi ini diharapkan IDSMED.ID dan SCCIC ITB dapat bekerja sama untuk menciptakan teknologi dalam bidang kesehatan yang dapat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.

Rs. Mata Cicendo Kunjungan ke SCCIC ITB

Bandung – Smart City & Community Innovation Center (SCCIC) ITB mendapatkan kunjungan dari rumah sakit mata nomor satu di Bandung yaitu Rs. Mata Cicendo dengan maksud dan tujuan untuk berdiskusi tentang teknologi yang akan mendukung sarana dalam bidang kesehatan. (Selasa, 17 Oktober 2023).

Harapannya, dalam diskusi ini Rs. Mata Cicendo dan SCCIC ITB dapat bekerja sama dalam mengembangkan teknologi masa depan yang akan mendorong inovasi dan meningkatkan efisiensi layanan kesehatan termasuk sistem keamanan data yang tidak dapat ditembus.

Pengembangan Sistem Pemberian Nutrisi Tanaman Sayuran di Kebun dalam Forum Komunikasi Gunung Geulis dengan Menggunakan IoT

Smart Farming adalah sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kualitas maupun kuantitas. Tantangan penyiraman nutrisi menggunakan Internet of Things (IoT) adalah nutrisi harus bisa mengalir pada area akar-akar tanaman. Selain itu juga, perlunya pemantauan dan pengaturan nutrisi yang optimal.
Forum Komunikasi Gunung Geulis (FKGG) merupakan suatu komunitas yang menampung masyarakat tani hutan yang tersebar di kawasan kaki Gunung Geulis khususnya di wilayah Desa Jatiroke, Kecamatan Jatinangor. Permasalahan yang sering terjadi di kebun adalah kesulitan untuk monitoring penyiraman dan membutuhkan tenaga yang banyak untuk melakukan penyiraman karena lahan yang begitu luas. Solusi yang dapat dilakukan dengan menggunakan automatic water sprinkler (alat penyiraman otomatis) nutrisi dan menjadi solusi yang dapat membantu pertanian Indonesia dalam optimalisasi, efisiensi dan efektifitas proses produksi pertanian ditambah dengan memanfaatkan solar panel sebagai sumber daya kepada sensor penyiraman otomatis dapat memudahkan petani dalam mengontrol waktu penyiraman dan volume air yang dikeluarkan. Selain itu, dengan menggunakan penyiraman otomatis dapat memangkas biaya produksi yang sebelumnya membutuhkan banyak tenaga kerja dan meminimalisir human error dalam mengoptimalkan proses penyiraman. Oleh karena itu, proposal kegiatan ini akan mengembangkan sistem pengairan lahan dan pemberian nutrisi tanaman sayuran di kebun dalam Forum Komunikasi Gunung Geulis dengan menggunakan IoT (Internet of Things).

Implementasi alat sistem pemberian nutrisi tanaman sayuran di Kebun dalam Forum Komunikasi Gunung Geulis dengan menggunakan IoT menghasilkan aplikasi mobile dan dashboard web app yang dapat memonitoring sistem pengairan lahan yaitu on/off manual, timer, dan penjadwalan (schedule) dan dosing nutrisi hidroponik berisi informasi identitas lahan dan informasi tangki pengairan hidroponik yang terdiri dari data temperatur air, pH, dan ppm.

Pengembangan Sistem Pemberian Nutrisi Tanaman Sayuran di Kebun Mannan dengan Menggunakan IoT

Pengembangan Sistem Pemberian Nutrisi Tanaman Sayuran di Kebun Mannan dengan Menggunakan IoT

Kebun Mannan yang berlokasi di Ciwidey merupakan kebun organik dengan luas sekit 21 Ha. Permasalahan yang sering terjadi di kebun organik adalah kesulitan untuk monitoring penyiraman dan membutuhkan tenaga yang banyak untuk melakukan penyiraman karena lahan yang begitu luas. Solusi yang dapat dilakukan dengan menggunakan automatic water sprinkler (alat penyiraman otomatis) nutrisi dan menjadi solusi yang dapat membantu pertanian Indonesia dalam optimalisasi, efisiensi dan efektifitas proses produksi pertanian organik ditambah dengan memanfaatkan solar panel kepada sensor penyiraman otomatis dapat memudahkan petani dalam mengontrol waktu penyiraman dan volume air yang dikeluarkan. Selain itu, dengan menggunakan penyiraman otomatis dapat memangkas biaya produksi yang sebelumnya membutuhkan banyak tenaga pekerja dan meminimalisir human error dalam mengoptimalkan proses penyiraman. Oleh karena itu, proposal kegiatan ini akan mengembangkan sistem pemberian nutrisi tanaman sayuran di kebun Mannan dengan menggunakan IoT (Internet of Things).

Implementasi alat pengembangan sistem pemberian nutrisi tanaman sayuran di Kebun Mannan dengan menggunakan IoT menghasilkan hardware alat pemberian sistem pemberian nutrisi dan sensor moisture serta aplikasi mobile dan dashboard berbasis website yang dapat melihat dan mengatur waktu , volume air dalam proses penyiraman serta dapat mengontrol kondisi lahan dalam proses penyiraman.

Regional Training on Smart, Sustainable and Resilient Cities

Cities transform to be smart cities uses digital technologies and means in order to improve the Quality of Life of its citizens and the efficiency of its urban operation and services as well as its competitiveness while preserving the needs of future generations at the economic, social, environmental and cultural levels.

Smart Cities technologies, applications and services feature many outstanding advantages for cities and their assets, services and citizens such as :

  • Education, health and administration
  • Energy efficiency
  • Operation and transparency of the urban infrastructure
  • Resilience of cities’ road and transport networks
  • Efficiency of cities’ water distribution systems
  • Cities’ wastewater management
  • Cities’ Security

Covid-19 pandemic has been very instrumental in the acceleration of the widespread deployment and adoption worldwide of many smart cities services and applications to mitigate the disruptive impact of this pandemic on citizens’ health and on their different activities such as work, education, business, etc.

In the framework of its strategy aiming to develop smart cities initiatives within its member states to contribute to the prosperity and welfare of the Islamic World, ICESCO organizes the Regional Training on Smart, Sustainable and Resilient Cities in partnership with Smart City and Community Innovation Center in Bandung, Indonesia between 24th and 28th October 2022 in hybrid mode : in-person (Jakarta and Bandung, Indonesia) and virtual.

This training workshop will feature several events involving many smart cities’ experts and stakeholders from government, academia, industry and NGOs from around the ICESCO member states and from worldwide, namely:

  • International Workshop on Resilient Sustainable Smart Cities: One-day hybrid event in partnership with IEEE and other international organizations presenting the global trends in terms of key initiatives, standards, best practices, etc. for Resilient Sustainable Smart Cities.
  • Resilient Sustainable Smart Cities Training Workshop: Three-days hybrid training workshops that will cover several issues and aspects related to SC planning, governance, funding, KPIs, etc.Visit to Bandung and Jakarta Living Labs: It could be organized for in-person participants during one day to allow them to visit main facilities of the 2 living labs

Registration link: http://bit.ly/ICESCO2022

PIKKC mendukung terwujudnya Pasar Cerdas yang aman dan nyaman semasa pandemi

Covid 19 telah mendera seluruh dunia termasuk Indonesia. Dilaporkan sudah menyebar ke 213 negara dan sudah menjangkiti lebih dari 111 juta orang dengan kematian sebanyak 2,45 juta orang. Sementara di Indonesia pada saat yang sama mencatat lebih dari 1,26 juta kasus dan 34.000 jumlah kematian dengan (CFR 2.7%). Hal ini berdampak ke beberapa sektor, menurut data (BPS, 2020) di kuartal IV tahun 2020, Indonesia masih mengalami resesi dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional mencatat sebesar -2,9%. Hanya sektor pertanian yang menunjukkan pertumbuhan positif dengan nilai sebesar 2,15% dan sektor lainya masih menunjukkan pertumbuhan negatif. Untuk itulah sektor lainnya seperti peradangan dan konsumsi rumah tangga harus segera dipulihkan mengingat penopang perekonomian Indonesia terletak di sektor UMKM. Pertukaran uang yang beredar di masyarakat di sektor ini yaitu sebesar 97% terhadap perekonomian Indonesia dan pasar merupakan salah satu jantung dari Pusat UMKM yang ada di masyarakat karena menopang beberapa lini. Pasar harus mengalami transformasi untuk menjawab permasalahan mengapa orang cenderung enggan untuk membeli barang rumah tangga di Pasar.

Pemberian pelatihan.

PIKKC adalah Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas yang berada di bawah naungan ITB. PIKKC didirikan dalam semangat menemukan dan menawarkan solusi atas masalah maupun tantangan yang dihadapi kota (atau desa, kabupaten, negara, dan lainnya), pada saat yang sama menghasilkan publikasi ilmiah sebagai kontribusi nyata terhadap ilmu pengetahuan. Saat ini PIKKC telah mengembangkan sebuah produk yang berfungsi untuk melakukan crowd understanding yang diberi nama VIANA: Video Analytics with AI. Sebagai solusi bagaimana pasar bertransformasi dan kokoh terhadap kondisi apa pun bahkan di situasi pandemi seperti sekarang, PIKKC dengan berkontribusi dalam implementasi produk Viana di lingkungan pasar dalam bentuk pengabdian masyarakat dengan tujuan membantu ekosistem UMKM dalam pembangunan sistem pasar cerdas untuk memastikan wilayahnya menggunakan protokol kesehatan secara baik dan taat, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman mengunjungi pasar.
Pada tahun 2021 ini, melalui program pengabdian masyarakat pemulihan ekonomi masyarakat pasca pandemi, PIKKC membantu koperasi Bumi Sariwangi Mekar di Kabupaten Bandung Barat dalam pengembangan layanan fresh market yang aman dan nyaman. Kegiatan ini meliputi pemasangan jaringan CCTV dan pusat data, paparan dan demonstrasi fungsi-fungsi pada sistem Viana (Produk Karya Cipta PIKKC) dan manfaatnya untuk monitoring kawasan dan pendampingan untuk masyarakat dalam hal pembuatan SOP dan prosedur mitigasi jika terjadi kejadian yang tidak normal sepanjang tahun 2021. Pemberian pelatihan kepada peserta tentang cara instalasi dan memasang sistem VIANA dilingkungannya pun dilakukan pada 27 November 2021 di Saung Sawarga Desa Sariwangi.

Kegiatan ini adalah bentuk pengabdian masyarakat PIKKC dengan tujuan membantu ekosistem UMKM dalam pembangunan sistem pasar cerdas untuk memastikan wilayahnya menggunakan protokol kesehatan secara baik dan taat, sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman mengunjungi pasar. Produk Viana dapat diaplikasi untuk studi kasus lainnya di skala yang lebih besar seperti supermarket atau kluster UMKM lain untuk memastikan kondisi di wilayahnya aman dan nyaman. Pengembangan ke depan produk ini dapat dikembangkan untuk keperluan lain seperti mendeteksi tingkat demografi pengunjung, tingkat kebahagiaan, posisi mana yang paling ramai, item mana yang sering dilihat, dan aspek aspek-aspek lainnya yang dapat meningkatkan performansi dari iklan dan penjualan menggunakan input berupa video melalui CCTV yang sudah dipasang.

Pulihkan UMKM Pasca Pandemi, UMKM Diharapkan “Go Digital”

Selasa, 12 Oktober 2021 – UMKM Indonesia terpukul cukup keras pada pandemi COVID-19. Berbagai cara dilakukan oleh UMKM agar dapat bertahan.  Umumnya, UMKM di Indonesia banyak berusaha dengan cara offline, online, ataupun kombinasi antara keduanya. Pada era ditigal masa kini, para pelaku UMKM dapat melebarkan bisnis mereka dengan jangkauan konsumen yang lebih besar melalui online market place. Digitalisasi UMKM sudah menjadi tuntutan pasca pandemi Covid-19. Namun, akses internet serta indeks kesiapan digital dari pelaku usaha ini menunjukkan bahwa UMKM ini tidak sepenuhnya siap untuk serta merta beralih ke digital. Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, pelaku bisnis serta masyarakat untuk menuju digitalisasi umkm. 

Guna meningkatkan sinergitas dalam pemulihan UMKM, Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKKC) ITB melalui kegiatan Goesmart 2021 mnyelenggarakan Webinar dengan topik “Transformasi UMKM Menuju Ekonomi Digital Era Society 5.0”. Dalam kegiatan ini, PIKKC ITB sebagai akademisi, bekerjasama dengan pemerintah, industri asosiasi serta masyarakat dalam mendukung ekonomi digital melalui sosialisasi berbagai program digital untuk mendukung UMKM “go digital”.

Kepala PIKKC ITB Suhono Harso Supangkat sebagai peneliti dan akademisi menyatakan harapannya agar kegiatan ini dapat mendukung transformasi UMKM yang lebih efektif dan efisien. Lebih lanjut beliau menyatakan bahwa PIKKC ITB adalah salah satu komunitas yang ingin memahami kondisi perkotaan untuk membantu  komunitas menuju kehidupan yang lebih baik.

Pemerintah sebagai salah satu pengambil kebijakan dalam mendukung pemulihan perekonomian pasca-pandemi Covid-19 turut mendukung kegiatan ini,  antara lain  Drs. Teten Masduki (Menteri Koperasi dan UKM RI), Ir. Ansfridus J Andjioe, ME.(Kepala Diskop UKM Kalimantan Barat),  I Gede Dana, S.Pd, M.Si (Bupati Karangasem).

Dorongan UMKM “go digital” telah dicanangkan dan tentu perlu andil semua pihak. Pemerintah turut mendorong peningkatan penunjang  produksi komoditas Kalimantan Barat. Kemudian mendorong UMKM untuk lebih maju dengan cara terus berinovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Dengan demikian UMKM yang melakukan transformasi dengan digitalisasi akan dapat bertahan dan bahkan bisa mengambil peluang atau mencari pasar lebih besar di tengah krisis akibat pandemi.

Kegiatan ini turut didukung oleh PT. Telkomsel Tbk sebagai salah satu industri yang mendukung transformasi digital di bidang pengembangan UMKM. Sebagai salah satu narasumber, Damar Simorangkir (SVP Enterprise Telkomsel) menjelaskan bagaimana Telkomsel sebagai industri telekomunikasi dalam mendukung pemulihan ekonomi melalui kebangkitan UMKM. 

“Komitmen sangat serius dari telkomsel untuk memberdayakan UMKM dengan memberikan non stop solution berupa  platform berbasis ekosistem sehingga peran telkomsel sebagai telekomunikasi provider terbesar di Indonesia itu juga kita rasakan hari ini bahwa acara ini terselenggara kerjasama dari ITB dan juga telkomsel” Ungkap Damar.

Kegiatan ini ditutup oleh pemaparan dari I G B Baskara, salah satu peneliti di PIKKC ITB. Ia menyebutkan bahwa digitalisasi UMKM di Indonesia masih memiliki banyak tugas untuk diselesaikan. “Solusi dalam mengembangkan UMKM digital itu tidak hanya fokus di sisi teknologi, namun perlu lincah untuk menyusun strategi digitization, digitalization menuju transformasi digital melalui literasi digital, digital talenta dan leadership” ungkap Baskara.

Tingkatkan Efisiensi Layanan Publik melalui Teknologi Informasi di Era Society 5.0

Bandung, 29 September 2021 – Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas Institut Teknologi Bandung (PIKKC-ITB) melaksanakan kembali agenda tahunan yaitu Goesmart 2021 dengan tema Indonesia Goes to Indonesia 5.0. Goesmart 2021 merupakan rangkaian kegiatan webinar series yang akan membahas topik-topik terkait persoalan kota dan membahas solusi dari berbagai sudut pandang. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai rangkaian acara Riset Rating Transformasi Digital dan Kota Cerdas Indonesia 2021 yang telah dibuka oleh Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin pada tanggal 2 Agustus 2021 lalu. 

Webinar “Layanan Masyarakat Masa Depan Menuju Society 5.0” merupakan seri kedua dari rangakaian kegiatan Goesmart 2021 yang dihadiri oleh narasumber pelayanan publik di bidang pemerintah dan kepala daerah antara lain Prof. Dr. Diah Natalisa, MBA (Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan-RB) Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo (Bupati Sleman), M. Afif Bobby Nasution (Walikota Medan).

Prof. Dr. Diah Natalisa, MBA menyatakan bahwa pemerintah memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan publik berkualitas yang memberikan kepuasan dan kebahagiaan. Pada era transformasi digital ini tentunya pelayanan publik perlu beralih memberikan inovasi layanan yang memanfaatkan teknologi komunikasi. Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan-RB telah memberikan beberapa program untuk meningkatkan pelayanan publik seperti mal pelayanan publik, Jabar Digital Service, Sistem Informasi Pelayanan Publik Nasional (SIPPN) dan SP4N-Lapor.

Kepala PIKKC ITB, Prof. Suhono H. Supagkat mengatakan kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk kontribusi dalam transformasi menuju Indonesia yang lebih cerdas. 

“Sebagai salah satu faktor pendukung dalam mensejahterakan masyarakat, pelayanan publik merupakan salah satu faktor utama dalam mendukung era Society 5.0” ungkap Suhono.

Society 5.0 adalah masyarakat modern yang sangat erat kaitannya dengan penggunaan dan pengembangan teknologi dalam menunjang kehidupan sehari-hari. Hal ini sudah tampak pada kehidupan kita, bahkan di era pandemi Covid-19 ini justru mempercepat masyarakat untuk lebih adaptif, melakukan transformasi digital di berbagai sisi kehidupan, mulai dari transformasi digital dalam bisnis korporat, operasional Pemerintah Pusat dan Daerah, proses bisnis UMKM, hingga kebutuhan masyarakat yang seluruhnya dapat dipenuhi melalui aplikasi smartphone seperti layanan informasi dan media sosial, marketplace barang-tiket-akomodasi, jasa antar/delivery online, dan lain sebagainya.

Kegiatan ini juga didukung oleh industri yang bergerak di bidang pelayanan publik antara lain Adi Sulistyowati (Wakil Direktur Utama Bank BNI) dan Dr. I Made Ariya Sanjaya (Chief Executive Officer Kazee). Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang mendukung pelayanan masyarakat di bidang keuangan, PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk telah melaksanakan beberapa program untuk mengembangkan smart city di Indonesia. Pada kegiatan ini BNI bekerjasama dengan PIKKC ITB melakukan sosialisasi dan edukasi konsep smart city dalam rangka pengelolaan dan layanan keuangan daerah agar lebih efektif dan efisien.

Berbagai tantangan yang dihadapi oleh seluruh stakeholder dalam menuju Society 5.0 ini memberikan peluang bagi seluruh seluruh lapisan masyarakat dalam memberikan inovasi solusi layanan yang lebih baik. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat terciptanya sinergi antara pemerintah, akademisi, praktisi dan seluruh masyarakat untuk menciptakan pelayanan publik dalam menuju Indonesia cerdas.

Selengkapnya

https://www.youtube.com/watch?v=ta-eREcTAF8

APIC Dukung Digitalisasi Kampus melalui Riset Rating Transformasi Digital dan Kampus Cerdas Indonesia 2021

Kamis, 2 September 2021 – Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC) menyelenggarakan Riset Transformasi Digital dan Kampus Cerdas Indonesia 2021. APIC merupakan organisasi yang bergerak dalam mempercepat pembangunan Indonesia cerdas melalui sinergi teknologi, tata kelola dan manusia. APIC dibentuk untuk menjawab kebutuhan sebuah organisasi atau kolaborasi yang menghimpun berbagai stakeholder bangsa. 

Kegiatan ini dibuka dan diresmikan oleh Prof. Ir. Nizam, Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dikti Kemendikbud).  Nizam mengatakan “Melalui program Smart Campus : Digitalisasi Kampus Masa Depan diharapkan kampus menjadi pelopor dalam membangun lingkungan cerdas sehingga mampu mendukung meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat”.

Ketua Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas (APIC), Prof. Suhono H. Supangkat mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk kontribusi APIC dalam mendukung transformasi digital di bidang pendidikan. Suhono menjelaskan bahwa kegiatan riset ini merupakan kerja tim dari beberapa Universitas yang tergabung dalam Smart Campus Society APIC.

Konsep Smart Campus ini muncul dari konsep pembangunan Smart City yang dikembangkan oleh Prof. Suhono H. Supangkat. Menurutnya, Smart Campus merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan nilai melalui pemanfaatan ICT. Suhono menyebutkan bahwa Smart Campus bukanlah kampus yang menerapkan teknologi paling canggih namun kampus yang dapat mengelola lingkungan secara mandiri dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. 

“Sama halnya dengan manusia, anak yang cerdas bukanlah anak yang diberikan teknologi paling canggih. Maka, kampus cerdas adalah kampus yang dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan efektif dan efisien” jelas Suhono melalui paparannya.

Kegiatan ini dihadiri oleh dua kampus terbaik di Indonesia yang telah mendukung digitalisasi kampus yaitu Prof. Rina Indiastuti, Rektor Universitas Padjadjaran dan  Prof. Harjanto Prabowo, Rektor Universitas Bina Nusantara. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi dan akademisi dari Institut Teknologi Bandung, Dr. Arry Akhmad Arman.

“Teknologi saja tidak cukup dalam membangun smartization jika tidak menciptakan kesejahteraan sosial” jelas Rina. 

Dalam mendukung berjalannya kegiatan riset ini, Suhono mengajak seluruh kampus-kampus di Indonesia untuk ikut serta dan bekerjasama dalam mempercepat pertumbuhan smart campus di Indonesia.

“Diharapkan kegiatan ini dapat menjawab tantangan pendidikan tinggi dalam mengefektifkan segala aktivitas kampus untuk meningkatkan kualitas hidup baik internal civitas akademika maupun masyarakat umum” ucap Suhono.

Selangkapnya

https://www.youtube.com/watch?v=sWSdSv1RxLU