Webinar Perkembangan dan Implementasi Teknologi Smart Mobility dalam Mengatasi Masalah Transportasi di Indonesia

SCCIC –  (21/12 2018 ) Semakin banyaknya masalah transportasi, Mahasiswa Pasca Sarjana STEI ITB mengadakan Live Webinar dengan topik The Revolution of Transportation with Smart Mobility Solution pada Jumat (21/12) di Smart City Living Lab ITB.

Pada webinar ini, membahas mengenai Perkembangan dan implementasi teknologi Smart Mobility dalam mengatasi masalah transportasi di Indonesia.

Pembicara yang hadir dan mengisi webinar tersebut diantaranya Guru Besar ITB / Komisaris PT. KAI, Prof. Suhono Harso Supangkat, Konsultan Smart City / Dosen ITB Dr. Fadhil Hidayat, dan inovasi Garuda Bike oleh Taufiqurrahman Akmal.

Webinar ini dimulai Pukul 9 pagi dan selesai pada pukul 11 siang.

Suhono menjelaskan bahwa digital transformation dalam Smart Mobility dapat terjadi jika infrastruktur data dan informasi dikembangkan dengan baik.

“Pengembangan infrastruktur data dan informasi ini yang disebut sebagai digitalisasi” ujar Suhono.

Dalam kesempatan yang sama, Konsultan Smart City sekaligus Dosen ITB, Dr. Fadhil Hidayat, menjelaskan ciri-ciri smart mobility diantaranya ialah murah, cepat, dan aman, jelasnya dalam webinar tersebut.

Selain itu, salah satu inovasi Smart City Living Lab ITB, GarudaBike pun memberikan penjelasan solusi dari platform smart mobility yang dikembangkan untuk mendorong sistem IoT sepeda pintar dan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya.

Materi pembicara webinar The Revolution of Transportation with Smart Mobility Solution bisa diunduh di sini.

Rini Tunjuk Guru Besar ITB Jadi Komisaris KAI

SCCIC, (27/3) – Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno selaku wakil pemerintah dalam pemegang saham PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) mengangkat Suhono Harso Supangkat sebagai Komisaris. Selain itu, Suhono juga ditunjuk sebagai pelaksana tugas Komisaris Utama KAI.

Sebagai informasi, Suhono merupakan Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia merupakan pencetus ide smart city pendukung pembangunan berkelanjutan.

Penyerahan salinan keputusan Menteri BUMN dilakukan oleh Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Ahmad Bambang di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat pada Selasa (27/3/2018).

“Melalui pengangkatan Komisaris Utama ini diharapkan kerja sama Direksi dan Dewan Komisaris semakin solid untuk mendukung kemajuan dan ekspansi KAI,” ujar Ahmad Bambang dalam keterangan tertulisnya.

Acara ini dihadiri oleh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi KAI serta pejabat dan pegawai Kementerian BUMN.

Pria yang akrab disapa Abe menyampaikan bahwa kemajuan teknologi mengubah kebiasaan penumpang. Tuntutan kemajuan khususnya di bidang angkutan untuk dapat diintegrasikan dengan hunian.

Ia juga mengatakan bahwa BUMN harus mampu untuk mendeklarasikan green, renewable energy dan smart city./detik.com

Bukittinggi Akan Buat Kolaborasi dengan ITB Soal Smart City

SCCIC.ID, (21/03) – Bukittinggi akan buat kolaborasi dengan ITB soal smart city, hal tersebut disampaikan Wakil walkot Bukittinggi, H. Irwandi, S.H, saat Living Lab Smart City and Community Innovation Center ITB kembali lakukan penjelasan hasil Rating Kota Cerdas Indonesia 2017 (RKCI 2017), Kota Tanjungbalai dan Kota Bukittinggi, di Living Lab Smart City SCCIC ITB pada Kamis (20/03).

Hadir dalam pembahasan tersebut, yakni Wakil walkot Bukittinggi, H. Irwandi, S.H, Kepala Diskominfo Kota bukittinggi Drs. H. Johni, Kepala Diskominfo kota Tanjungbalai DrsWalman RP Girsang dan perwakilan dari Bapeda Kota Tanjungbalai.

Kehadiran tersebut disambut oleh Ketua Smart City Indonesia, Prof. Suhono Harso Supangkat dan beberapa peneliti Smart City ITB, Dr. Ir. Arry Akhmad Arman, Hendra Sandy.

Wakil walikota Bukittinggi, H. Irwandi, S.H, mengatakan pembahasan RKCI tersebut menjadi suatu pemahaman bahwa smart city bukan masalah berbasis IT.

“smart city bukan maslah IT, bahwa hal tersebut berimplikasi ke masalah sosial, dan yang lainnya. Sehingga penyelesaiannya tidak selalu dengan berbasis IT.” Kata Irwandi saat diwawancarai usai penjelasan RKCI tersebut di SCCIC Living Lab ITB.

Irwandi menambahkan dirinya sangat terbantu dengan adanya penjelasan hasil RKCI 2017 tersebut. “kini karena kita sudah tahu kita berada pada kuadrat mana, ke kedepannya akan kerjasama dengan ITB dalam membangun smart city living lab di Bukittinggi” kata Irwandi.

Mengenai inovasi yang dikembangkan oleh SCCIC, Bukittinggi akan ada banyak penerapan inovasi tersebut, oleh karenanya ia sangat berkeinginan membuat kolaborasi dengan ITB.

“Harapannya, setelah adanya evaluasi RKCI, Bukittinggi akan jadikan evaluasi apa saja yang perlu diperbaiki, seperti dalam SDM, hal ini bisa diperkuat dengan adanya kerjasama dengan ITB ini. Seperti penguatan kapasitas SDM” jelasnya.

Menurut Irwandi, membangun smart city tidaklah mudah, menurutnya Smart city bukan mencari prestise, tapi kebutuhan, optimisme nya tinggi dari keberhasilan smart city ialah sebagai efisiensi kota, seperrti dalam mengelola kebijakan pemerintah agar transfaran, dan cerdas dalam bertindak dalam ekonomi sosial budaya dan lainnya.

“Walaupun sekarang belum ada kota di Indonesia yang 100 persen sudah smart city, oleh karena itu harus banyak pendekatan pada SDM. Sosialisasi perlu dilakukan untuk mengenalkan pada masyarakat akan smart city.” Pungkasnya.