ITB Bahas Hasil RKCI 2017 Kota Makassar dan Manado

SCCIC.ID, (15/03) – Living Lab Smart City and Community Innovation Center ITB kembali lakukan penjelasan hasil Rating Kota Cerdas Indonesia 2017 (RKCI 2017), Kepada Diskominfo Kota Makassar dan Kota Manado, di Living Lab Smart City SCCIC ITB pada Kamis (15/03).

Hadir dalam pembahsan tersebut, yakni Kepala Diskominfo Kota Makassar, Ismail Hajiali, Kepala Seksi Aplikasi Diskominfo Makassar Jusman, Kasi Aplikasi dan Telematika Muhammad Hamzah, dan Kabid Aptika Diskominfo Kota Manado.

Kehadiran tersebut disambut oleh Ketua Smart City Indonesia, Prof. Suhono Harso Supangkat dan beberapa peneliti Smart City ITB, Dr. Ir. Arry Akhmad Arman, Yuti Ariani, dan Ryan Adithya Nugraha.

Dalam pembahasan hasil RKCI 2017 Kota Makassar, Kepala Diskominfo Kota Makassar, Ismail Hajiali mengatakan bahwa pembahasan hasil RKCI 2017 tersebut sangat menambah wawasan.

“bahwa di daerah, membangun kota cerdas bukan lagi berbicara mengenai teknologi dan informasi semata, tapi memang bagaimana membangun kualitas hidup masyarakatnya” kata Ismail dalam wawancara kami usai acara penjelasan hasil RKCI 2017.

Menurut Ismail, meski Makassar sudah memulai konsep smart city, seperti adanya living lab, war room, lorong garden yang cerdas, cctv, dan integrasi layanan lainnya, ITB dalam hal ini bisa memberikan guidance dalam melaksanakan konsep smart city.

Selain membahas hasil RKCI 2017, peneliti SCCIC Living lab ITB juga mengenalkan mengenai ISSP, yaitu Integrated Smart System Platform, inovasi Smart Identity (sidas.id), indismart dan Tripisia (tripisia.com) yaitu trip planner Indonesia.

Mengenai inovasi Living Lab SCCIC tersebut, Ismail berpendapat bahwa inti dari layanan tersebut bisa menambah kualitas dan layanan hidup masyarakat menjadli lebih baik, dan langsung bisa dirasakan.

“Memang, sama Smart city bukan hanya mempunyai teknologi dan command center, bahwa inovasi kota cerdas bisa membangun kota sesuai kebutuhan” katanya.

Ismail berharap dengan adanya RKCI yang dilakukan ITB, akan bisa memotivasi atau mendorong daerah dalam membangun indikator kota cerdas.

Pada Awarding RKCI 2017, Tiga kategori penghargaan berhasil di menangkan kota Makassar yakni Rating Digital Government Readiness, Rating Kesiapan Integritas (Integration Readiness), serta Rating Pengembangan dan Pengelolaan Kota (smarter way).

Sedangkan, Kota Manado selain itu, setelah menerima penghargaan utama sebagai Rating Kota Cerdas Indonesia 2017 kategori Kota Sedang yang diserahkan secara langsung Wakil Presiden RI dan diterima Wakil Walikota Manado Mor D,  Bastiaan mewakili Walikota Manado di Istana Wakil Presiden pada Senin, 11 Desember 2017, masih dalam rangkaian Rating Kota Cerdas Indonesia yakni acara Talkshow Samrt City yang dilaksanakan di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan Jakarta Pusat,  Kota Manado menerima 10 penghargaan kategori penilaian kota cerdas dari 13 kategori yang dinilai selaku Kota yang menuju cerdas (smart city).

 

SCCIC ITB Bahas Hasil RKCI 2017 Kota Bontang

 

SCCIC.ID – (09/03) Living Lab Smart City and Community Innovation Center ITB kembali lakukan penjelasan hasil Rating Kota Cerdas Indonesia 2017 (RKCI 2017), Kepada Diskominfotik Kota Bontang, di Living Lab Smart City SCCIC ITB pada Selasa (08/03).

Pembahasan yang berlangsung dua jam itu membahas tentang Garuda Smart City Framework, Hasil Rating Kota Cerdas 2017 Kota Bontang, dan berbagai Inovasi smart city SCCIC oleh Peneliti smart city Ryan Adithya Nugraha dan Tim Livinglab SCCIC.

Hadir dalam pembahasan tersebut yakni, Kepala Kepala Seksi Aplikasi dan Teknologi Informasi Diskominfotik Kota Bontang Wahyu Hermawan, S.Si, MT, Kabid Pengembangan TIK, Taufiqurrakhman, SH, M.Si, selain itu ada perwakilan dari Bapelitbang, dan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bontang.

Menurut Peneliti smart city Ryan Adithya Nugraha pembahasan Rating Kota Cerdas tersebut sangat penting untuk melihat potensi kota ke depan agar kota bisa lebih baik.

“Sebagai bahan evaluasi, Bontang tahu kelemahan dan kelebihannya di mana, yang masih kurang bisa diperbaiki dan yang sudah bagusnya lebih ditingkatkan lagi”. Kata Ryan dalam presentasinya.