Regional Training on Smart, Sustainable and Resilient Cities

Cities transform to be smart cities uses digital technologies and means in order to improve the Quality of Life of its citizens and the efficiency of its urban operation and services as well as its competitiveness while preserving the needs of future generations at the economic, social, environmental and cultural levels.

Smart Cities technologies, applications and services feature many outstanding advantages for cities and their assets, services and citizens such as :

  • Education, health and administration
  • Energy efficiency
  • Operation and transparency of the urban infrastructure
  • Resilience of cities’ road and transport networks
  • Efficiency of cities’ water distribution systems
  • Cities’ wastewater management
  • Cities’ Security

Covid-19 pandemic has been very instrumental in the acceleration of the widespread deployment and adoption worldwide of many smart cities services and applications to mitigate the disruptive impact of this pandemic on citizens’ health and on their different activities such as work, education, business, etc.

In the framework of its strategy aiming to develop smart cities initiatives within its member states to contribute to the prosperity and welfare of the Islamic World, ICESCO organizes the Regional Training on Smart, Sustainable and Resilient Cities in partnership with Smart City and Community Innovation Center in Bandung, Indonesia between 24th and 28th October 2022 in hybrid mode : in-person (Jakarta and Bandung, Indonesia) and virtual.

This training workshop will feature several events involving many smart cities’ experts and stakeholders from government, academia, industry and NGOs from around the ICESCO member states and from worldwide, namely:

  • International Workshop on Resilient Sustainable Smart Cities: One-day hybrid event in partnership with IEEE and other international organizations presenting the global trends in terms of key initiatives, standards, best practices, etc. for Resilient Sustainable Smart Cities.
  • Resilient Sustainable Smart Cities Training Workshop: Three-days hybrid training workshops that will cover several issues and aspects related to SC planning, governance, funding, KPIs, etc.Visit to Bandung and Jakarta Living Labs: It could be organized for in-person participants during one day to allow them to visit main facilities of the 2 living labs

Registration link: http://bit.ly/ICESCO2022

15 Tahun Lagi, 40 Persen Pekerjaan Di Dunia Digantikan Artificial Intellegence

SCCIC –  (18/ 01 / 2019 ) Dalam 15 tahun mendatang, 40 persen pekerjaan di dunia dapat dilakukan oleh mesin, menurut pakar kecerdasan buatan (artificial intelligence) di China, Kai Fu Lee, seperti dikutip CBS News.

AI (artificial intelligence) akan menggantikan pekerjaan manusia. Tidak hanya untuk buruh pabrik, tetapi juga karyawan kantoran, kata Lee.

“Sebagai pengendara roda empat, seperti sopir akan dengan mudah digantikan AI, sejumlah pekerjaan yang tampaknya sedikit rumit, seperti koki, pelayan kafe, banyak hal di antaranya yang akan menjadi otomatis digantikan AI dalam jangka waktu 15 sampai 25 tahun. AI akan menggantikan sekitar 40 persen dari pekerjaan di dunia.” Jelasnya.

Lee percaya, AI akan mengubah dunia ini jadi lebih baik dari apa pun dalam sejarah umat manusia. Bahkan listrik sekalipun.

Hal ini dilihatnya dari penelitian Lee membiayai perusahaan-perusahaan yang memasang sistem kecerdasan buatan di ruang kelas terpencil di seantero China untuk meningkatkan mutu pembelajaran bagi siswa-siswi yang tempat sekolahnya jauh dari kota-kota besar di Tiongkok. Sistem AI tersebut dirancang untuk mengukur minat dan kecerdasan siswa berdasarkan mata pelajaran.

“AI juga dapat membuat profil detil siswa dan mengetahui hambatan yang dialami oleh siswa tersebut, sehingga guru dapat mempersonalisasi area di mana siswa membutuhkan bantuan,” Jelas Lee.

Lee menambahkan AI akan menciptakan nilai, meningkatkan efisiensi, dan dalam arti luas melakukan lebih baik dari apa yang kita lakukan. Juga lebih cepat karena tidak perlu membangun jaringan listrik, koneksi internet, atau cell towers – karena hanya berjalan di cloud, dan itu jauh lebih plug-and-play daripada revolusi sebelumnya.

Baca lebih lanjut mengenai Artificial Intellegence di sini.

Atau bisa ditonton di video berikut ini.

[youtube v=”EXUjB_7zDSQ”]

TRIPISIA: Persiapan Tenang, Liburan pun Senang

Mengefisiensi planning dan budgeting berwisata di Indonesia, Trip Planner Indonesia atau Tripisia cocok digunakan untuk mengeksplorasi destinasi wisata Anda.

Tripisia membantu wisatawan melakukan rencana apa yang akan dilakukan, mencari akomodasi, restoran, dan atau acara dengan merekomendasikan itinerary otomatis berdasarkan preferensi dan budget.

Penggagas awal Tripisia, Sri Ratna Wulan, mengatakan Tripisia hadir untuk membantu wisatawan Indonesia dalam menyusun tempat – tempat wisata yang dapat dikunjungi sesuai budget yang direncanakan.

“Tahap perencanaan ini bisa jadi sangat menyulitkan jika waktu wisatanya lama dan tempat wisata yang dikunjungi banyak. Belum lagi bagaimana menyesuaikan rencana perjalanan dengan budget yang ada. Selain itu biasanya kita juga harus mencari informasi tempat wisata yang dapat kita kunjungi satu per satu”, jelas Andrew, yang saat ini menjabat sebagai project manager dari Tripisia.

Tripisia adalah sebuah platform yang bertujuan untuk mengintegrasikan data destinasi pariwisata Indonesia dan mengintegrasikan layanan pariwsata seperti akomodasi, atraksi wisata, dan tempat makan sesuai budget yang ditentukan pengguna Tripisia.

Integrasi Layanan Promosi

Selain itu, Tripisia bertujuan untuk mengintegrasikan layanan untuk mempromosikan restoran dan cafe, lokal-lokal bisnis, dan juga acara. Nantinya, Tripisia dapat memberikan tautan jika ingin memesan hotel dalam satu tempat sehingga wisatawan hanya perlu mengeksplorasi apa yang diperlukan di dalam Tripisia.

“Tripisia kini telah bekerjasama juga dengan Kereta Wisata atau Kawis, hal ini bisa memudahkan pengguna kawis dalam merencanakan itinerary berwisata menggunakan kereta api” jelas Andrew.

Setup Aplikasi Tripisia di Smartphone Anda

Anda dapat menggunakan Tripisia di handphone Android dengan mengunduhnya di Play Store atau bisa mengakses https://tripisia.id Apabila anda melakukan registrasi, anda dapat menyimpan rencana perjalanan yang sudah dibuat untuk digunakan kembali sewaktu – waktu.

Temukan Informasi yang Berguna tentang Tempat Perjalanan Anda

Selain itu, Anda bisa mengeksplorasi informasi mengenai atraksi wisata, restoran, penginapan, cara pergi ke sebuah tempat, tips-tips dalam Tripisia.

Sebagai traveler, Anda juga bisa menambahkan informasi, membuat rekomendasi itinerary perjalanan atau meriview sebuah tempat dan atau aktivitas dalam Tripisia, sehingga pengalaman Anda menjadi referensi wisatawan lainnya di Tripisia. Bagi Anda pembuat bisnis juga dapat mengklaim bisnis Anda, mengupdate informasi dan mempromosikan bisnis. Keterlibatan ini diperlukan agar keandalan dan kelengkapan informasi bisa tercapai. Dengan begitu, Tripisia diharapkan mampu menjadi salah satu bagian dalam meningkatkan infrastruktur teknologi informasi untuk pariwisata dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan jumlah wisatawan domestik maupun mancanegara.

Webinar Perkembangan dan Implementasi Teknologi Smart Mobility dalam Mengatasi Masalah Transportasi di Indonesia

SCCIC –  (21/12 2018 ) Semakin banyaknya masalah transportasi, Mahasiswa Pasca Sarjana STEI ITB mengadakan Live Webinar dengan topik The Revolution of Transportation with Smart Mobility Solution pada Jumat (21/12) di Smart City Living Lab ITB.

Pada webinar ini, membahas mengenai Perkembangan dan implementasi teknologi Smart Mobility dalam mengatasi masalah transportasi di Indonesia.

Pembicara yang hadir dan mengisi webinar tersebut diantaranya Guru Besar ITB / Komisaris PT. KAI, Prof. Suhono Harso Supangkat, Konsultan Smart City / Dosen ITB Dr. Fadhil Hidayat, dan inovasi Garuda Bike oleh Taufiqurrahman Akmal.

Webinar ini dimulai Pukul 9 pagi dan selesai pada pukul 11 siang.

Suhono menjelaskan bahwa digital transformation dalam Smart Mobility dapat terjadi jika infrastruktur data dan informasi dikembangkan dengan baik.

“Pengembangan infrastruktur data dan informasi ini yang disebut sebagai digitalisasi” ujar Suhono.

Dalam kesempatan yang sama, Konsultan Smart City sekaligus Dosen ITB, Dr. Fadhil Hidayat, menjelaskan ciri-ciri smart mobility diantaranya ialah murah, cepat, dan aman, jelasnya dalam webinar tersebut.

Selain itu, salah satu inovasi Smart City Living Lab ITB, GarudaBike pun memberikan penjelasan solusi dari platform smart mobility yang dikembangkan untuk mendorong sistem IoT sepeda pintar dan dapat memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya.

Materi pembicara webinar The Revolution of Transportation with Smart Mobility Solution bisa diunduh di sini.

Goesmart 2018 Ajang Wujudkan Indonesia Cerdas

Perhelatan besar forum Indonesia cerdas tahun 2018 yang digelar e-Indonesia Initiatives Forum (EII) dan Forum Smart Indonesia Initiative (SII) bertema Goesmart 2018 merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan komunitas, masyarakat, desa, kota/kabupaten, provinsi, dan Indonesia yang cerdas.

Agenda yang akan ada pada Goesmart 2018 di Semarang ini yakni sejumlah seminar nasional seperti SIIF seminar internasional, ICISS 2018, forum APIC, C-Gen Festival dan Smart City Tour Semarang. Seminar ini nanti akan menjadi tempat untuk membahas dan mendiskusikan segala bentuk masalah yang ada serta kemampuan sebuah kota dan juga memberikan saran agar dapat terwujud sebuah kota yang aman, nyaman dan berkelanjutan.

Forum Prakarsa e-Indonesia atau e-Indonesia Initiatives Forum telah berlangsung selama 10 kali sejak tahun 2005. Dalam setiap acara forum, rata-rata pengunjung yang hadir melebihi 1000 peserta, baik dari kalangan akademisi, industri hingga pemerintahan.

Sekumpulan rekomendasi dan aksi telah berjalan berhasil dijalankan dengan baik. Mulai dari urgensi pentingnya pembangunan Infrastruktur TIK, pengembangan sumber daya manusia, tatakelola hingga generasi muda pengguna TIK Rekomendasi e-II ke 11 tahun 2015 memberikan amanah agar pemangku kepentingan Indonesia rekomendasi eii 11 tahun 2015 memberikan amanah agar para pemangku kepentingan di indonesia lebih berinovasi dalam berbagai sektor untuk membangun Indonesia melalui inovasi TIK dan Non-TIK, mewujudkan tatakelola pada skala lokal dan nasional, melakukan kolaborasi dalam mebangun kebijakan dan regulasi untuk mendukung inovasi, melakukan edukasi kepada berbagai stakeholder untuk membangun Indonesia, dan pemerataan infrastruktu TIK maupun non-TIK diberbagai pelosok di Indonesia.

Rekomendasi ini juga sangat relevan dengan amanah pembukaan UUD 45 yang mengarahkan bahwa salah satu tujuan pembangunan Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk melaksanakan itu, mulai tahun 2015 telah disiapkan pembentukan Prakarsa Indonesia Cerdas yang dalam kelanjutannya dikembangkan untuk Kota Cerdas dan Komunitas Cerdas. Selanjutanya ITB telah mengusulkan suatu model awal Kota Cerdas Indonesia (Garuda Smart City Model). seperti gambar di bawah ini.

 

Garuda Smart City Model (GSCM) adalah sebuah konsep atau metode awal yang dikembangkan untuk mengukur tingkat kematangan pengembangan smart city dengan target penentuan kondisi existing, pengembangan rekomendasi, roadmap dan pemeringkatan. Sacara umum GSCM memiliki 3 karakterisitk (ekonomi, sosial, dan lingkungan), 3 enabler (teknologi, tatakelola, dan people), 12 faktor (pusat ekonomi, industri, pendidikan, sumberdaya alam, keamanan dan bencana, kesehatan, transportasi, pelayanan publik, sosial digital, energi, lingkungan, dan tataruang) dan 111 indikator dengan hasil pengukuran terdiri dari 5 level, yaitu ad hoc, initiative, scattered, integrative, smart. Level ini memperlihatkan sejauh mana inisiasi atau implementasi smart city diterapkan oleh kota. Level ini menunjukan kondisi eksisting kota dalam menerapkan konsep smart city.

Goesmart 2018

[youtube v=”P7UeDtk4eMk”]

ITB dan Waseda University adakan Webinar bertema; Co creation untuk Membangun “New Society”

SCCIC, (25/3) – LPIK ITB bekerja sama dengan Waseda University Jepang menyelenggarakan seminar on line atau Webinar pada tanggal 26 Maret 2018. Tema yang diambil adalah bergotong royong atau Co Creation membangun Masyarakat Baru.

Webinar ini dilakukan untuk memperingati 100 tahun Pendidikan Tinggi Teknik yang jatuh pada tahun 2020 dan juga 60 tahun Persahabatan Indonesia Jepang tahun 2018.

Kedua negara mempunyai tantangan masing masing untuk bisa tumbuh berkembang. Komposisi penduduk Jepang akan lebih banyak yang tua (elderly people), sementara Indonesia sedang diberi kesempatan dengan bonus demografi.

Tantangan lain adalah berkembangnya teknologi baru yang telah dan akan “mendirupsi” tatanan masyarakat yang ada.

Munculnya IoT, Big Data dan Artificial Intelligent akan menambah tantangan membangun kedua negara.

Lapangan pekerjaan , hubungan manusia dengan mesin, mesin dan mesin akan saling kait mengkait yang mungkin mengubah tatanan baru hubungan kedua belah pihak.

Persahabatan Jepang dan Indonesia yang sudah genap 60 tahun tentu perlu ditingkatkan sesuai dengan tantangan yang ada.

Kerjasama yang memberi keuntungan kedua belah pihak perlu terus dikaji.

Webinar dengan tajuk “Co creation” untuk membangun masyarakat baru ini diupayakan untuk tujuan diatas.

Menjadi Nara Sumber dalam Webinar ini diantaranya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, Bambang Brojonegoro, Wakil Menteri Dalam Negeri dan Komunikas Jepang , Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional Indonesia Hendri Saparini, Prof Toshio Obi Waseda University, Prof. Suhono H. Supangkat ITB dan juga Direktur MRT Jakarta, Dr. Agung Wicaksono